Pada pekan pengulangan kali ini saya akan membahas tentang salah satu fi'il naaqish yaitu laisa.
لَيْسَ = laisa
* فِعْلُ مَاضٍ مِنْ أَخَوَاتِ كَان يَرْفَعُ الاسْمَ وَيَنْصِبُ الْخَبَرَ
- Laisa adalah fi'il madhi.
- Laisa adalah salah satu saudaranya kaana.
- Laisa membuat isim laisa menjadi marfu' dan khabar menjadi manshub.
* فِعْلٌ ناقِصٌ يَدُلُّ على النَّفْي
- Laisa adalah fi'il naaqish
- Laisa menunjukkan penafian/peniadaan.
- Arti laisa adalah = tidak.
* laisa memerlukan khabar agar menjadi kalimat sempurna.
* kalimat yang sempurna (jumlah) terdiri dari isim laisa dan khabar laisa.
* Kesimpulan tentang laisa bisa dilihat pada gambar di bawah artikel.
Rumus laisa
* kita menggunakan fi'il laisa untuk menegasikan kalimat positif.
Misalnya:
Ada kalimat positif: Buku itu baru.
Bahasa arabnya adalah الكِتَابُ جَدِيْدٌ = al-kitaabu jadiidun.
Kita akan menegasikan atau mengatakan buku itu tidak baru, maka mengungkapkan ekspresi ini dalam bahasa arab menggunakan laisa. Lihat contoh di bawah ini:
لَيْسَ الكِتَابُ جَدِيْدًا = laisa al-kitaabu jadiidan = buku itu tidak baru.
Penjelasan kalimat:
- al-kitaabu adalah isim laisa, dan ia marfu'.
- jadiidan adalah khabar laisa, dan ia adalah manshub.
* Kita dapat juga menambahkan huruf ب (huruf jar) di dalam khabar laisa. Sehingga khabar tersebut merupakan syibhul jumlah yang terdiri dari hurf jar dan majrur.
Jadi, untuk mengungkapkan buku itu tidak baru dalam bahasa arab, bisa juga seperti di bawah ini:
لَيْسَ الكِتَابُ بِجَدِيْدٍ = laisa al-kitabu bijadiidin = buku itu tidak baru.
Penjelasan kalimat:
- al-kitaabu adalah isim laisa, dan ia marfu'.
- bijadiidin adalah jar wa majrur, ia merupakan syibhul jumlah (kata yang mirip kalimat). Dan ia merupakan khabar laisa.
Tashrif laisa
Karena laisa merupakan fi'il madhi, maka ia memiliki wazan sepertihalnya fi'il madhi yang lain.
- هُوَ (huwa) => لَيْسَ
- هُمَا (humaa) =>لَيْسَا
- هُمْ (hum) => لَيْسُوْا
- هِيَ (hiya) => لَيْسَتْ
- هُمَا (huma) => لَيْسَتَا
- هُنَّ (hunna) => لَسْنَ
- أَنْتَ (anta) => لَسْتَ
- أَنْتُمَا (antumaa) => لَسْتُمَا
- أَنْتُمْ (antum) => لَسْتُمْ
- أَنْتِ (anti) => لَسْتِ
- أَنْتُمَا (antumaa) => لَسْتُمَا
- أَنْتُنَّ (antunna) => لَسْتُنَّ
- أَنَا (ana) => لَسْتُ
- نَحْنُ (nahnu) => لَسْنَا
Contoh kalimat menggunakan laisa
Di atas, saya sudah menuliskan contoh kalimat yang dhammirnya huwa, sekarang saya akan menuliskan contoh yang dhammirnya selain huwa.
- Kalimat positif = saya seorang dokter.
Bahasa arabnya = أَنَا طَبِيْبٌ = ana thabiibun.
Negasinya adalah = saya bukan seorang dokter.
Bahasa arabnya = لَسْتُ بِطَبِيْبٍ = lastu bithabiibin.
Penjelasan kalimat:
- Disini isim laisanya adalah saya, yang pada kata di atas ditunjukkan oleh تُ (tu) / fa'il nya mustatir.
- bithabiibin adalah khabar laisa, yang terdiri dari huruf jar (بِ) dan majrur (طَبِيْبٍ).
Contoh lain:
- لَسْتَ بِفَقِيْرٍ = lasta bifaqiirin = kamu bukan seorang yang fakir.
- لَسْتِ بِذَكِيَّةٍ = lasti bidzakiyyatin = kamu bukan seorang yang pintar.
Penulisan laisa dalam bentuk mubtada' dan khabar
Dalam hal ini biasanya laisa adalah yang terdapat di khabar. Dan khabarnya dalam bentuk jumlah fi'liyyah.
Contoh:
Pada contoh pertama, saya menulis dalam bentuk isim laisa + khabar laisa, yaitu:
لَيْسَ الكِتَابُ بِجَدِيْدٍ , dimana isim laisa yaitu al-kitaabu dan khabar laisa adalah bijadiidin.
Sekarang, kita juga dapat menulis seperti di bawah ini:
الكِتَابُ لَيْسَ بِجَدِيْدٍ = al-kitaabu laisa bijadiidin.
Penjelasan:
- Dalam kalimat di atas, bentuknya adalah mubtada' dan khabar.
- Mubtada' nya adalah al-kitaabu.
- Khabarnya adalah laisa bijadiidin (لَيْسَ بِجَدِيْدٍ )
- laisa bijadiidin adalah jumlah fi'liyyah (terdiri dari fi'il dan fa'il), yang perinciannya adalah:
a. fi'il nya laisa.
b. isim laisanya adalah huwa (fa'il nya mustatir).
c. ditambah dengan syibhul jumlah yaitu jar dan majrur (bijadiidin) sebagai khabar laisa.
Contoh lainnya:
- الطَّالِبَاتُ لَسْنَ فِي المَكْتَبَةِ = ath-thaalibaatu lasna fii al-maktabati
Artinya: Murid-murid perempuan tidaklah di perpustakaan.
Artinya: Murid-murid perempuan tidaklah di perpustakaan.
- هُمْ لَيْسُوْا بِطُلاَّبٍ = hum laisuu bithullaabin.
Artinya = Mereka bukanlah pelajar.
Contoh laisa yang terdapat dalam Al-Qur'an
- أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ - huud:81
- لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ - al-ghasyiyah:22
Silakan baca artinya pada terjemahan al-Quran.
KESIMPULAN
Sobat bisa mengambil kesimpulan dengan melihat gambar di bawah: